Tajalli ku Yang Pertama Sebagai Hamba
Beribu keluh berjuta kesah menyusup mendera di lubuk nisbi. Namun aku tiada akan menceritakah keluh kesahku pada kalian saudaraku yang juga bernasib sama. dan tiada akan aku ulaskan pada penerawang sang pengundi nasib. sebab nasib dia sendiri terkadang lebih runyoeh dari kisahku.
Sebab keluh kesah ku adalah rahasia pada maha zat yang wahdaniyah.sebab perjalananku telah duluan tercatat di papan AZALI.aku berharap dalam doa ku agar tiada melanggar sumpah dan janji.yaitu JANJI atau TAJALI ku yg pertama sebagai hamba di hadapan yg maha esa. aku di lepas di garis star untuk berloma menggait bungkus kemenangan untuk ku bawa ke garis finis.
Karna tampa membawa apa apa diriku tak akan di terima saat kembali kehadapan RABBUL I,ZZATI.dalam hidupku lebih baik tafaqur dan mengunyah segala sang keluh kesah. sebab hanya makanan kalimah yg cuma mampu menyapu HAUS serta DAHAGA.andai kata dalam hidup di sodor segunung dinar atau bergudang tumpukan makan.
Namun NAFSU sang hamba tiada akan pernah cukup dalam urusan hidup di atas DUNIA yg FANA.
karna serakah luba dan tum a, telah menjadi patokan ambisi untuk memuaskan sisinya NAFSU.
dan janganlah rela menukar iman mu dengan piagam EMAS yg di cap tera oleh SYHETAN NERAKA..
SEBAGI HAMBA tentu saja akan menerima berbagai cobaan.
Agar diri bijak dan mengerti akan ke mana arah jalan tujuan kita berpulang.
Simpanlah KELUH kunyah kesah kedalam adonan bungkus kalimah..
Tiada ada guna untuk kau ceritakan ke pada ihwanmu yg juga bernasib SAMA..
JIKA DIRIMU sadar akan hakikat diri sebagai hamba yg zalim hina..
Maka beranikan dirimu untuk menceritakan keluh kesahmu kepada yang maha kuasa..
Ambillah tela,ah segala makna dari separuh ayat kalamnya..
Yang sering kau baca...WALA YUSS'IRANNABIKUM AHADA.
Dari dokter angin yang terlalu banyak tersiram sang minyak angin.

No comments:
Post a Comment