Alangkah Suramnya Wajah Pagi Ini

Atjeh Post - Telah banyak pemuda yang melanggar perintah Tuhan dan patuh kepada Syaithan disebabkan oleh wanita, Pencuripun pun tidak akan rela mengadaikan nyawa dengan murahnya kalau bukan demi wanita. Qabil tak akan membunuh saudaranya dan tak sudi menyandang kebinaan dan kemaksiatan kalau bukan demi memperebutkan wanita.

Adam dan Yusuf mengalami penderitaan- sesuai dengan kisah Allah dalam Al-quran-disebabkan wanita. Begitu pula Haarut di negeri Babil sana, ia rela kakinya diikat dan digantung di sebuah tiang karena mencintai wanita. Pun juga yang dialami Majnuun-laila, ia gila karena cinta terhadap wanita. Kau lihat wanita selalu membawa bencana. Dan kesetiaan- dalam sepanjang zaman- tak pernah dipenuhi oleh wanita.

Selama kau bisa, jauhilah wanita. Karena diantara belunggung Syaithan adalah wanita.

Seluruh negeri berubah berikut orang-orang yang ada diatasnya. Wajah bumipun suram berdebu. Semua buah-buahan yang berasa dan berwarna ikut berubah pula dan jarang sekali senyuman  yang terlihat dari wajah yang elok.

Aku tak sanggup lagi meratapinya dengan cucuran air mata sampai pelupuk mata ini bengkak karena susah tidur. Qabil telah membenuh saudaranya, Habil. Oh, alangkah suramnya wajah pagi ini. Kau mengharap keabadian di rumah yang tak berkepastian ini. Pernah kah engkau dengar banyangan yang tak berpindah.

Aku telah mersakan susah senangnya hari-hariku. Tapi aku tak mendapatkan satu telur pun apalagi madu. Aku meninggalkan khamr dan minuman khamr dan aku menjadi teman bagi yang mencelanya.Yaitu minuman yang menyesatkan jalan yang lurus dan membuka pintu-pintu kejahatan. (***)