Exploration Political - Pendamping Yudikatif
Exploration Political - Pendamping Yudikatif
Atjeh Post -Semakin harı samakin seru İklim Perpolitikan Indonesia, terutama di media masa dan media sosial yang seakan semua benar dan semua ragu saat kita cerna. oleh karena itu kita di harapkan memiliki filter yang original untuk menyaring pesan dan kesan yang di sampaikan lewat publik agar kita jangan menyesal di kemudian hari setelah kita berhasil di modifikasi menjadi militansi pendukung sebuah kelompok karena efek nya sangat besar terhadap kehidupan bermasyarakat bila kita telah berhasil di giring oleh sebuah opini yang menjadikan diri kita simpatisan suatu kelompok. terutama dałam pemilihan yudikatif baik dałam pemilihan kepala daerah atau pemilihan presiden sekalipun.
Kita bisa memulai dari pemilihan kepala Desa , Saat kita memposisikan diri sebagai mitansi salah satu Calon , kemudian calon yang kita bela mati-matian itu gagal menjadi menjadi kepala desa, yang menjadi kepala desa itu calon yang kita hujat habis-habisan, apa yang akan terjadi dengan kehidupan kita di masyarakat. setiap saat kita di hadapkan dengan kecala desa dan petua Gampong dan acara hidup dan aca mati serta proses surat menyurat dan kegiatan sosial kemasyarakatan . bagaimana jadinya nanti setiap saat kita akan berkeluh kesah pada orang yang pernah kita hujan.
kalau lah sang pemimpin tidak menaruh dendam namun bekas luka yang kita goreskan selama pemilihan akan berbekas di ingatannya. ini Hanya sebagai contoh kecil. kemudian dalam skala besar bagaimana kita berharap pemerintah akan melihat pembangunan desa kita sedangkan semua angggota dewan mulai dări DPRK - DPRA - DPR RI - DPD semua yang duduk dalam periode ini adalah orang yang kita hujat , bakan di depannya dan kita rusak media kompanye mereka mulai dări baliho hingga bertengkar dengan timses mereka. semoga ini menjadi pelajaran , kalaulah kita tidak tertarik dengan Caleg lebih baik diam dan tersenyum saja agar kedepan percepatan pembangunan desa kita tidak terhalang karena sikap kita yang brutal dałam menyakapi persaingan politik
No comments:
Post a Comment